Cari Blog Ini

Sabtu, 05 Februari 2011

Mendorong Pengembangan Industri Pengolahan Pertanian

 
Editorial

Mendorong Pengembangan Industri Pengolahan Pertanian

Kementerian Pertanian telah menetapkan strategi pembangunan pertanian ke depan adalah pengembangan agroindustri yang mengolah komoditas pertanian primer menjadi produk olahan baik produk antara (intermediate product) maupun produk akhir (finish product). Termasuk di dalamnya adalah industri pengolahan makanan dan minuman, industri biofarmaka, industri bio energi, industri pengolahan hasil ikutan (by product).
Untuk merealisasikan strategi ini direncanakan perlu ditingkatkan koordinasi dengan sektor terkait baik di pusat maupun di daerah untuk membangun sebanyak mungkin industri pengolahan pertanian terutama di pedesaan sesuai dengan sumberdaya lokal dengan standar dan kualitas pasar internasional.
Sebagai tindak lanjut dari strategi ini secara proaktif Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi telah mendatangi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan telah dicapai kesepakatan bahwa investasi pertanian diarahkan pada peningkatan nilai tambah, yakni bidang agroindustri.
Menurut identifikasi Wamentan beberapa sektor pertanian yang potensial antara lain gula produk dari singkong dan industri berbahan baku kakao.
Wilayah pengembangan agroindustri pertanian diantaranya Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat, Jawa Timur, Papua, Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan.
Diharapkan industri pengolahan ini akan dikembangkan investor skala menengah yakni dengan modal antara Rp. 100-200 milyar.
Ternyata “kata berjawab, gayung bersambut” BKPM-pun menyambut usaha ini dengan meminta Kementerian Pertanian untuk memberikan masukan tentang proyek-proyek potensial itu untuk kemudian mereka akan memasukkan dalam materi promosi investasi.
Tinggal sekarang adalah “program aksi”. Bagaimana supaya daerah-daerah yang potensial itu mengadakan kajian-kajian mengenai prospek komoditi dan kemudahan-kemudahan yang dijanjikan daerah untuk dikembangkan di masa datang. Artinya kesepakatan di tingkat pusat ini, harus juga ditindak lanjuti di tingkat daerah.
Jangan lupa juga untuk secara simultan menggarap aspek yang sering menjadi masalah adalah jaminan pemasaran produk dan harga serta kualitas yang mempunyai daya saing. Oleh karena itu perlu membentuk jaringan informasi pasar dan menyebarkan ke seluruh daerah.
Peluang sudah mulai terbuka, jangan terlambat mengadakan eksekusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar